Rabu, 06 April 2016

Inilah Bedanya Bidan dengan Dokter Kandungan

Ini Bedanya antara Bidan dan Dokter Kandungan

“Seorang dokter kandungan mengelola persalinan; sedangkan bidan mendukung persalinan. dokter kandungan membuat hal-hal yang terjadi; bidan memungkinkan hal-hal terjadi. Dokter percaya teknologi dan waspada terhadap kekuatan alam. Sedangkan bidan percaya alam dan waspada terhadap teknologi. Ketakutan dokter kandungan adalah persalinan akan menjadi sebuah hal yang beresiko buruk dan salah (pathologis/terjadi komplikasi) sedangkan bidan lahir mengharapkan kelahiran akan berlangsung dengan normal dan lancar tanpa komplikasi. “

Dan ini adalah perbedaan filosofi dan mind set antara keduanya.

Proses persalinan adalah salah satu yang proses atau peristiwa yang paling berkesan dalam hidup Anda. Sangatlah penting untuk membuat keputusan di tangan Anda untuk memilih tim penolong persalinan yang akan menghadiri membantu proses persalinan Anda. Bidan dan dokter kandungan keduanya memenuhi syarat untuk membantu kelahiran bayi Anda, namun peran mereka mungkin sangat berbeda.

Perbedaan & Perbandingan antara Bidan dan dokter kandungan:

1. Baik bidan dan dokter kandungan dapat membantu Anda melahirkan bayi Anda.
2. Keduanya profesional bisa mengurus kebutuhan Anda sebelum melahirkan dan setelah melahirkan.

Perbedaan yang Kontras antara Bidan dan dokter kandungan adalah:


1. Bidan cenderung memiliki filosofi, lebih holistik dan memandang bahwa persalinan adalah aproses yang alami. Sedangkan dokter kandungan lebih cenderung memiliki perspektif medis dan melihat kelahiran sebagai sebuah peristiwa yang risiko.
2. Bidan cenderung menghabiskan lebih banyak waktu dengan Anda selama proses persalinan dan dalam kunjungan prenatal. sedangkan dokter kandungan mungkin hanya akan menemani Anda saat tahap akhir proses persalinan atau saat pembukaan sudah hampir lengkap saja.
3. Dokter kandungan lebih cenderung untuk menggunakan intervensi medis seperti induksi, episiotomies serta merekomendasikan caesar.
4. Bidan praktek di pusat-pusat kelahiran (RS, RB, BPS) atau mendampingi proses persalinan dirumah. tidak seperti dokter kandungan yang praktek hanya di rumah sakit atau rumah bersalin
5. Dokter kandungan dilatih sebagai ahli bedah dan dapat melakukan operasi caesar, sedangkan bidan tidak dapat melakukan operasi.
6. Dokter kandungan bisa menangani klien dengan resiko tinggi maupun risiko rendah dan sedangkan bidan hanya bisa menangani klien risiko rendah.

Nah pilihan tergantung pada Anda.
Silahkan dipertimbangkan kepada siapakah Anda mempercayakan proses kelahiran malaikat kecil Anda.

Mengapa Dokter Kandungan Rata-Rata Pria


Pernah pada suatu waktu seorang pasien menanyakan kepada saya perihal dokter kandungan yang kebanyakan pria. Mengapa alasan dokter pria lebih banyak jadi spesialis kandungan? Apa karena ingin pegang-pegang? Sudah pegang-pegang dibayar lagi. Saya pun tersenyum mendengar hal itu.

Mungkin dari sudut pandang pasien, kesan yang tampak dari dokter kandungan memang seperti itu. Tetapi sebenarnya masalah kandungan itu tidak hanya sekedar pegang-pegang, masalahnya lebih luas dan rumit. Lalu mengapa yang menjadi dokter kandungan kebanyakan pria? Untuk membahas itu, saya akan jelaskan satu per satu mengenai dokter spesialis kandungan.


Gelar spesialis kandungan

Spesialis kandungan memiliki gelar resmi Sp.OG, artinya spesialis Obstetric (kandungan) dan Gynecology (kebidanaan). Masyarakat umum sering menyebut dokter Sp.OG dengan panggilan dokter kandungan atau dokter Obgyn (akronim dari obstetric-gynecology).

Obstetric adalah cabang ilmu bedah kedokteran yang khusus mempelajari cara memperlakukan ibu dan janin selama masa kehamilan, selama proses melahirkan, dan selama periode setelah melahirkan. Sedangkan gynecology adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina dan ovarium).


Pendidikan spesialis kandungan
Sebelum bisa menjadi dokter spesialis kandungan, seorang dokter harus sudah menyelesaikan pendidikan dokter umum yang ditempuh kurang lebih selama 7 tahun. Setiap dokter umum yang berminat melanjutkan menjadi spesialis kandungan harus mendaftar di universiatas tertentu yang menyediakan jasa pendididan dokter spesialis.

Di seluruh Indonesia kurang lebih terdapat 16 universitas yang menyediakan jasa pendidikan spesialis. Diantara semua spesialis yang ada, spesialis kandungan, spesialis kulit, dan spesialis bedah adalah yang paling banyak peminatnya sehingga persaingan masuknya cukup ketat.

Dibutuhkan banyak syarat untuk dapat diterima masuk pendidikan dokter spesialis. Contohnya dibutuhkan skor TOEFL diatas 500, melakukan testing tertulis dan wawancara, melakukan pemeriksaan kesehatan fisik dan mental, dsb. Semua syarat itu diadukan dengan ribuan dokter umum lainnya, sehingga penerimaan masuk untuk menjadi dokter spesialis sangatlah sulit.

Proses pendidikian dokter kandungan adalah kurang lebih 5-7 tahun. Proses tersebut ditempuh dengan sangat berat. Dokter yang sedang mengambil pendidikan spesialis kandungan harus siap jaga 24 jam menerima pasien dengan masalah kandungan dan kebidanan.

Ditengah-tengah kesibukan jaga, para peserta didik juga harus mengerjakan tugas-tugas seperti laporan jaga, laporan kasus, journal reading, dsb. Selain itu, proses pendidikan dokter spesialis juga membutuhkan attitude yang baik sesama rekan kerja, kakak kelas senior, dan konsulen pengajar karena merupakan bagian dari penilaian. Jika semua proses itu gagal dilakukan, maka ada sistem Drop Out (DO).

Rata-rata dokter spesialis kandungan yang gagal dan akhirnya di DO memiliki masalah di luar masalah pendidikan. Misalnya masalah keluarga antara anak, istri/suami, dsb. yang terbawa pada proses pendidikan sehingga meningkatkan stressor. Akibatnya tugas-tugas dan waktu jaga terbengkalai.

Yang sangat disayangkan dari pendidikan doker spesialis di Indonesia adalah sering adanya pem-bully-an oleh senior terhadap junior. Baik berupa tenaga maupun harta. Pendidikan dokter spesialis kandungan memiliki angka kejadian tertinggi pada kasus bullying dibandingkan spesialis lainnya. Banyak peserta didik spesialis kandungan mesti mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk mentraktir senior atau konsulen.


Setelah menjadi spesialis

Setelah resmi mendapat gelar dokter spesialis, tugas dokter kandungan tetaplah berat. Pasien kebidanaan, contohnya ibu hamil yang akan melahirkan, adalah pasien yang bisa datang dimana pun dan kapan pun. Maka oleh karena itulah, dokter kandungan harus siap on-call selama 24 jam walaupun hari libur sekalipun. Waktu tidur dokter kandungan biasanya lebih tidak teratur dibandingkan dengan dokter-dokter yang lain.

Pada zaman dulu sebelum banyak dokter, dokter kandungan adalah dokter yang terkenal galak, yang hanya marah-marah, jutek, jarang senyum, dsb. Hal tersebut diakibatkan oleh karena stressor yang mereka hadapi sangatlah tinggi. Tetapi seiring berkembangnya zaman dan persaingan antar dokter mulai ketat, trend tersebut sudah jarang ditemui.


Dokter kandungan pria

Ada sebagian pasien yang senang berobat kepada dokter kandungan pria. Terutama bila dokternya tampan, ramah, baik, dsb. Tetapi ada juga sebagian pasien yang risih diperiksa oleh dokter pria.

Jika melakukan pemeriksaan USG atau pemeriksaan luar saja, kebanyakan pasien tidak mempermasalahkan. Yang kebanyakan dipermasalahkan adalah apabila sudah menyangkut pemeriksaan vaginal touche (colok vagina) atau pemeriksaan vagina dalam dengan alat spekulum. Masalah kewanitaan sangatlah sensitif, baik untuk pasien wanitanya maupun suami yang ikut mengantar.


Untuk para muslimah

Seorang muslimah wajib hukumnya menjaga aurat dari orang lain selain keluarga atau suami. Oleh karena itu, seorang muslimah harus di periksa oleh tenaga kesehatan wanita, baik itu oleh dokter kandungan wanita ataupun bidan. Usahakan jangan datang ke dukun beranak (paraji) karena teknik dan kestrerilitasannya diragukan sehingga dapat membahayakan ibu dan janin.

Jika periksa kehamilan di bidan, terkadang terjadi suatu hal yang mengharuskan menemui dokter kandungan. Contoh kasusnya seperti pada kasus preeklampsia berat, atau pada komplikasi kandungan lain yang tidak bisa ditangani bidan. Biasanya nanti bidan akan merujuk ke dokter kandungan. Lalu jika di daerah tersebut tidak ada dokter kandungan wanita, yang ada hanya pria, maka tidak ada pilihan lain.

Jika dalam keadaan darurat, Islam memperbolehkan seorang perempuan untuk berobat kepada dokter kandungan pria. Ikhtiarkan kepada Allah dengan niat untuk berobat karena darurat. Jelaskan juga kepada dokter kandungan pria bahwa anda ini seorang muslimah. Jika dokternya seorang muslim yang baik, dia pasti akan memperlakukan anda dengan gentle.


Kesimpulan

Setelah panjang lebar saya jelaskan mengenai dokter spesialis kandungan, maka ini beberapa poin kesimpulan mengenai mengapa dokter spesialis kandungan kebanyakan pria:
  •     Proses seleksi masuk untuk menjadi dokter spesialis kandungan sangatlah sulit. Harus bersaing dengan ribuan dokter umum dari berbagai jenis golongan, tingkat kecerdasan, dan gendre.
  •     Proses pendidikan dokter spesialis kandungan sangatlah berat. Banyaknya tugas-tugas ilmiah dan harus stand-by dan siap on-call selama 24 jam membuat rata-rata dokter wanita tidak bisa fokus pendidikan karena bentrok dengan kegiatan rumah tangga di rumah.
  •     Setelah lulus menjadi dokter spesialis kandungan, tugas jaga tetaplah berat, tetap harus siap stand by dan on call 24 jam baik di rumah maupun di RS walaupun pada hari libur sekalipun.
  •     Selain tingkat kelelahannya tinggi, dokter spesialis kandungan cukup sering dituntut masalah hukum sehingga banyak dokter wanita yang ragu-ragu mengambil spesialis ini.
Penutup

Semoga tulisan singkat ini bermanfaat untuk pembaca sekalian dalam menjawab masalah mengenai dokter kandungan pria.

Bagaimana Cara Memilih Dokter Kandungan yang Tepat?

 

Umumnya wanita baru memeriksakan diri ke dokter kandungan saat sudah menikah atau menjalani masa kehamilan. Padahal dokter kandungan tidak hanya berperan menangani persalinan, namun seluruh kesehatan organ reproduksi wanita.

Dokter kandungan adalah dokter dengan spesialisasi kesehatan sistem reproduksi wanita. Dokter yang sering juga disebut sebagai dokter spesialis obstetri dan ginekologi atau disingkat ‘obgin’ inilah yang utamanya berperan dalam membantu memeriksa ibu hamil, membantu persalinan, dan perawatan setelah persalinan.

Dokter Kandungan Bukan Sekadar Menangani Persalinan

SpOG adalah gelar yang disandang para dokter kandungan, merupakan kependekan dari Spesialis Obstetri & Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan). Pendidikan  dokter SpOG dan sub-spesialisasinya (SpOG (K)) kurang lebih 10-13  tahun tentu membuat mereka andal di bidangnya. Anda dapat memeriksakan kesehatan sistem reproduksi maupun kandungan baik pada SpOG maupun SpOG (K). Di Indonesia,  organisasi yang beranggotakan para dokter kandungan dinamakan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi (POGI).

Apa perbedaan antara obstetrik (kebidanan) dengan ginekolog (kandungan)? Obstetrik (kebidanan) menangani berbagai hal seputar perencanaan kehamilan,kehamilan dan persalinan, termasuk menangani komplikasinya. Sementara ginekolog adalah perawatan organ reproduksi wanita seperti vagina, rahim, tuba falopi, indung telur, dan leher rahim. Dokter ini juga menangani gangguan lain seperti masalah kesuburan, menopause, penggunaan alat kontrasepsi, dan keguguran berulang.

Seorang dokter kandungan berperan membantu pasien menjaga kesehatan dan mendeteksi gangguan seputar organ reproduksi, menjalankan operasi pada organ panggul, menangani penyakit-penyakit pada organ reproduksi, seperti infeksi hingga kanker contohnya kanker serviks. Pada umumnya di seluruh dunia dokter SpOG menangani baik kebidanan maupun kandungan. Meski demikian ada juga yang menangani satu bidang saja.

Menemukan Dokter yang Dipercaya

Membicarakan dan memeriksakan sistem reproduksi bisa menjadi hal yang membuat sebagian orang merasa tidak nyaman dan ketakutan. Ini sebabnya menemui dokter kandungan pun dapat menjadi momen yang membuat sebagian orang merasa gugup atau malu. Padahal di luar masa kehamilan, memeriksakan organ reproduksi secara teratur menjadi hal yang sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem tersebut.

Berikut beberapa hal yang dapat menjadi panduan untuk memilih dokter kandungan:

Mencari referensi

Wajar jika Anda tidak ingin sembarang orang menyentuh bagian paling sensitif dari tubuh. Maka dari itu temukan dokter yang dapat Anda percaya dengan bertanya pada anggota keluarga, teman, atau dokter umum Anda. Sebagian wanita juga merasa lebih nyaman jika diperiksa oleh dokter wanita dibanding laki-laki. Beberapa pasien juga hanya dapat merasa cocok dengan karakter dokter tertentu saja. Anda juga dapat menemukan rekomendasi nama dokter dari berbagai grup kesehatan di dunia maya.

Riwayat kesehatan Anda

Jika Anda memiliki penyakit kronis lain seperti gangguan jantung, tekanan darah tinggi, diabetes atau komplikasi lain yang memerlukan penanganan khusus, maka sebaiknya Anda mencari dokter yang memiliki pengalaman dalam menangani penyakit serupa. Kondisi-kondisi tersebut membuat Anda berada pada risiko tinggi saat mengandung dan melahirkan. Situasi ini juga membuat Anda perlu mempertimbangkan pilihan rumah sakit jika ingin bersalin.

Keputusan-keputusan yang diambil dokter

Cermati sudut pandang dan tipe keputusan yang diambil sang dokter berkaitan dengan hal-hal yang menurut Anda penting, seperti inisiasi menyusui dini (IMD), episiotomi (suatu teknik dalam kebidanan untuk membantu melebarkan jalan lahir), dan melahirkan normal. Dengan demikian, Anda akan merasa lebih nyaman karena tahu pilihan-pilihan Anda akan mendapat dukungan.

Memilih dokter = memilih rumah sakit

Dokter kandungan dapat membuka praktik di rumah sakit, klinik, atau di tempat praktik pribadi. Namun pada umumnya dokter kandungan menjalankan praktik di rumah sakit tertentu. Sehingga saat Anda memilih dokter, berarti Anda biasanya juga memilih rumah sakit tempat Anda akan menjalankan pemeriksaan laboratorium hingga prosedur besar seperti persalinan. Jadi pastikan rumah sakit yang Anda pilih juga sesuai dengan kebutuhan Anda.

Ajukan pertanyaan berikut pada diri sendiri saat Anda mencari dokter dan juga rumah sakit:
  •     Di klinik atau rumah sakit mana saja ia menjalankan praktik? Apakah lokasinya mudah diakses dari lokasi Anda?
  •     Apakah di tempat ia praktik asuransi kesehatan Anda dapat diterima?
  •     Apakah jam praktiknya sesuai dengan jam kerja Anda?
Jika sang dokter tidak bisa menangani Anda di saat tertentu, siapakah yang dapat menggantikannya? Jika Anda memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk mempersiapkan persalinan, penting untuk mengetahui apakah dokter tersebut lah yang juga akan menjalankan proses persalinan. Jika tidak, pastikan Anda mengetahui siapa dokter yang akan memproses persalinan Anda.

Cek kenyamanan Anda

Berikut beberapa pertanyaan dasar untuk diajukan ke diri sendiri:
  •     Apakah Anda merasa nyaman dan mudah untuk mengajukan pertanyaan?
  •     Apakah dokter memberikan penjelasan yang Anda butuhkan?
  •     Apakah dokter kandungan tersebut mendengarkan dan menghargai kebutuhan serta harapan Anda?
  •     Apakah dokter tersebut dapat dengan mudah ditemui sesuai kebutuhan Anda?

Kapan dan Bagaimana Proses Pemeriksaan pada Dokter Kandungan?

Anda tidak perlu menunggu hamil untuk memeriksakan kesehatan reproduksi Anda. Jika dibutuhkan, para ahli menyarankan remaja berusia 15 tahun atau mereka yang sudah aktif secara seksual untuk memeriksakan diri pada dokter obgin secara berkala.

Pemeriksaan oleh dokter kandungan umumnya dilakukan setahun sekali. Anda dapat menggunakan kesempatan ini untuk menanyakan berbagai hal yang mungkin mengganggu seperti menstruasi yang tidak teratur, penetrasi seksual yang terasa nyeri, dan sebagainya.

Hindari melakukan hubungan seksual dalam waktu 24 jam sebelum memeriksakan diri. Aktivitas seksual dapat merusak jaringan vagina dan mempengaruhi hasil pap smear.

Gambaran umum tahapan pemeriksaan di dokter kandungan berikut diharapkan dapat memberikan pemahaman awal agar Anda dapat lebih siap dan tidak terkejut saat menjalani pemeriksaan:
  •     Pemeriksaan pada dokter kandungan umumnya diawali dengan pemeriksaan kesehatan umum seperti tekanan darah dan tes darah / urine.
  •     Anda diharapkan berganti pakaian dengan baju pemeriksaan.
Dokter akan menanyakan pertanyaan umum seputar riwayat penyakit keluarga dan diri Anda sendiri. Berikut hal-hal yang mungkin ditanyakan oleh dokter kandungan:
  •     Apakah terdapat perubahan cairan vagina.
  •     Apakah Anda mengalami gangguan menstruasi.
  •     Apakah Anda sudah berhubungan seksual secara aktif, dan seberapa aktif.
  •     Apakah ada gangguan dalam berhubungan seksual.
  •     Apakah pernah mengalami penyakit menular seksual.
  •     Metode kontrasepsi yang digunakan.
  •     Jumlah pasangan dalam berhubungan seksual, baik di masa sebelumnya atau di masa sekarang.
  •     Dokter kandungan akan memeriksa bagian luar vagina, yaitu mulut vagina dan vulva.
Diteruskan dengan pemeriksaan sistem reproduksi menggunakan spekulum untuk melihat bagian dalam vagina dan leher rahim. Spekulum dimasukkan saat kedua kaki menekuk dengan kedua lutut terbuka. Anda mungkin akan merasakan tekanan pada vagina selama pemeriksaan.

Dokter kandungan akan mengambil sampel sel dari leher rahim menggunakan sikat kecil. Sampel tersebut akan dikirim ke laboratorium untuk deteksi kemungkinan ketidaknormalan seperti kanker serviks. Jika dibutuhkan, dokter barangkali juga akan memeriksa kemungkinan penyakit lain seperti penyakit menular seksual.

Dokter akan menempatkan 1 – 2 jarinya (dibungkus sarung tangan) ke dalam vagina, untuk merasakan leher rahim, tuba falopi, maupun rahim Anda, sementara tangan lain menekan bagian perut bawah. Jika dibutuhkan, ia barangkali juga akan memeriksa dubur.

Dokter kandungan juga bisa memeriksa payudara untuk mendeteksi adanya benjolan.

Berkonsultasi dengan Dokter Kandungan

Berikut beberapa sisi positif menggunakan jasa dokter kandungan untuk menangani persalinan dan gangguan kesehatan reproduksi:
  •     Telah menempuh pendidikan spesialis untuk menangani berbagai komplikasi seperti plasenta previa atau preeklamsia.
  •     Telah menempuh pelatihan pembedahan seperti operasi caesar, jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
  •     Pasien umumnya terhubung dengan teknologi medis seperti USG.

Meski demikian, di sisi lain sebagian wanita mungkin menginginkan persalinan alami dengan sedikit campur tangan medis, termasuk penanganan dari dokter kandungan. Dokter kandungan umumnya sangat dibutuhkan saat persalinan berisiko tinggi. Sementara sekitar 60 – 80% persalinan berisiko rendah.

Di samping itu, seperti semua profesi lainnya, tidak semua dokter kandungan bekerja sesuai harapan Anda. Berikut beberapa sisi negatif jika Anda ditangani oleh dokter yang tidak sejalan dengan kebutuhan:
  •     Biaya persalinan dan perawatan selama kehamilan relatif lebih tinggi.
  •     Kemungkinan untuk menjalani operasi caesar lebih tinggi.
  •     Meningkatnya risiko induksi, episiotomi, ataupun persalinan karena penggunaan alat bantu.
  •     Ada kemungkinan persalinan tidak bisa diadakan di tempat yang Anda pilih seperti rumah sakit ibu dan anak (RSIA), apalagi di rumah.
Jika setelah diteliti kembali ternyata Anda memang merasa tidak cocok dengan dokter kandungan Anda saat ini, tidak perlu ragu untuk mencari alternatif dan beralih ke dokter kandungan lain yang mungkin lebih sesuai.